Popularitas ternyata bukan sekadar alat untuk mengumpulkan keuntungan, tetapi juga bisa menjadi senjata ampuh untuk membawa perubahan nyata.
Aktor muda berbakat sekaligus pecinta satwa, Jefri Nichol, baru-baru ini membuktikan bahwa ketenaran bisa digunakan untuk tujuan yang lebih besar dengan menggalang dukungan bagi konservasi gajah Sumatra.
"Saya sedih melihat kenyataan bahwa habitat gajah Sumatra semakin menyusut, populasinya kian menurun, dan mereka semakin sering berkonflik dengan manusia," ujar Jefri Nichol dikutip dari siaran pers acara Charity Gala Dinner penyerahan Donasi Konservasi Gajah Sumatra, Senin, 24 Februari 2025.
Penyusutan populasi gajah Sumatra, lanjut Jefri, bukan sekadar angka atau statistik belaka, melainkan tentang kehidupan yang harus dilindungi semua pihak.
Lelang eksklusif tersebut melibatkan Jefri dan dunia industri, serta organisasi global yang fokus pada konservasi gajah Sumatra. Total dana yang terkumpul mencapai Rp100 juta.
Dari dunia industri, adalah "Kusuka", brand keripik singkong populer kelas dunia yang telah menunjukkan komitmennya dalam aksi nyata pelestarian satwa.
Sedangkan donasi yang berhasil dikumpulkan, akan diserahkan ke World Wildlife Foundation (WWF), sebuah lembaga nirlaba yang fokus pada konservasi satwa dan lingkungan.
Head of Marketing and Sales Kusuka, Sumarwoto, menuturkan bahwa seluruh hasil lelang itu akan didonasikan untuk mendukung berbagai inisiatif konservasi gajah Sumatra.
Termasuk perlindungan habitat, pemantauan populasi, dan mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar.
"Kami ingin inisiatif ini menjadi pemantik awal untuk upaya yang lebih luas dan berkelanjutan dalam menyelamatkan gajah Sumatra dari kepunahan," jelas Sumarwoto.
Kampanye itu, lanjutnya, bukan hanya tentang penggalangan dana, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya hidup berdampingan secara harmonis dengan alam.
"Saya berharap langkah kecil yang saya lakukan bersama Kusuka bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih peduli terhadap konservasi lingkungan,” tutur Jefri yang juga dikenal lewat film "Jakarta vs Everybody".
Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) merupakan salah satu spesies yang masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), yang menandakan statusnya sebagai satwa yang sangat terancam punah.
Penyebab utama dari penurunan populasi mereka adalah perburuan liar, deforestasi besar-besaran, dan konflik dengan manusia akibat habitat yang terus berkurang.
Berdasarkan laporan terbaru KLHK dan WWF pada Agustus 2024, populasi gajah Sumatra saat ini diperkirakan hanya berkisar antara 1.300 hingga 1.500 ekor saja, angka yang mengkhawatirkan bagi keberlangsungan spesies ini di masa depan.