Exalos Indonesia, sebuah organisasi penyelamat lingkungan yang berfokus pada konservasi satwa liar, memiliki pusat komando di Surakarta, Jawa Tengah. Tepatnya di kawasan Sukoharjo, area Kota Solo. Selama ini, regenerasi para relawan Exalos Indonesia diselenggarakan di pusat komando mereka.
Namun, untuk kali pertama, Exalos Indonesia di regional Jabodetabek-Jur (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Cianjur) menyelenggarakan rekrutmen mandiri di Jakarta. Bertempat di SMK Pembangunan, Jalan Utan Jayu, Jakarta Timur, perekrutan tersebut dibuka bagi calon anggota berusia muda, yakni mereka yang berkategori pelajar dan mahasiswa (17-22 tahun). Adapun yang berstatus mahasiswa namun telah bisa membiayai studinya sendiri (tidak dibiayai orang tua, beasiswa, dan belum bekerja), tidak dikategorikan sebagai anggota regenerasi. Rekrutmen dilaksanakan pada Minggu, 19 Januari 2025 sejak pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
"Memang ada peserta calon anggota baru yang bertatus sudah bekerja, namun tidak banyak," ujar Ketua Pelaksana Rekrutmen Exalos Indonesia area Jabodetabek-Jur, M. Fauzan. Lelaki yang sehari-harinya bekerja sebagai pegawai BUMN tersebut mengungkapkan, rekrutmen regenerasi Exalos Indonesia ini untuk memperluas skala edukasi lingkungan hidup ke masyarakat. Ditambahkan Ketua Exalos Indonesia area Jabodetabek-Jur, David Attaki, meski rekrutmen mandiri ini adalah kali pertama, tapi bukan perdana. Apa sebab? "Karena rekrutmen perdana tahun lalu dilaksanakan atas subsidi dari pusat dan bekerjasama dengan pihak swasta dalam sertifikasi," ungkap Attaki.
Di pelatihan ini, para calon anggota muda ini diberi pengetahuan tentang penanganan konflik manusia dengan ular, yang semakin hari kian meningkat, khususnya di wilayah Jabodetabek. "Mereka dibekali pengetahuan penanganan ular secara detail dan akan terus dibimbing untuk siap, mau dan mampu menolong masyarakat," ungkap Ketua Umum Exalos Indonesia, Janu W. Widodo menanggapi rekrutmen tersebut dari Solo.
Janu menambahkan, Exalos Indonesia Jabodetabekjur telah melaksanakan rekrutmen dengan format pendidikan kilat memang telah dilakukan dua kali. Namun pada kali ini, seluruh mekanisme rekrutmen dilakukan mandiri. "Nantinya secara rutin akan di laksanakan kembali untuk terus me-regenerasi, sehingga masyarakat dan ular bisa diselamatkan," imbuh Janu.
No comments:
Post a Comment