Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, sebaiknya didukung penuh oleh rakyatnya. Rakyat yang satu suara, menentang keras apa yang dilakukan Israel dan negara sekutunya, tidak terpecah suara.
Pasalnya, Retno dengan tanpa lelahnya, selalu mencari dukungan ke negara-negara Islam dan negara pendukung Israel, untuk mengakhiri konflik secara permanen di Palestina. Retno Marsudi seperti membimbing banyak negara untuk mengakhiri konflik di Palestina.
Hingga detik ini, tidak kurang dari 14 ribu rakyat sipil tewas, dan setengah dari jumlah itu adalah anak-anak. Jadi, sebenarnya ini perang secara jantan atau ajang pembunuhan orang lemah?
Yang terbaru, Retno Marsudi bersama para menteri luar negeri negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), melanjutkan kunjungan kerja ke Paris dan London.
Adapun para menteri yang ikut adalah dari Arab Saudi, Palestina, Jordan, Mesir, Nigeria, dan Sekjen Liga Arab. Retno menyampaikan sejumlah hal yang dibahas di London, yakni menggalang dukungan untuk menghentikan perang.
Retno Marsudi | Antara |
Upaya Retno Marsudi yang pantang menyerah tersebut dan patut diapresiasi setinggi-tingginya, bukan hanya demi menjaga amanat pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tapi justru juga secara langsung untuk ikut menjaga marwah Israel dan sekutunya. Pasalnya, negara-negara tersebut selalu menekankan kepada dunia tentang cinta, kasih, dan perdamaian.
Tapi faktanya, sudah lebih dari 45 hari Israel (yang didukung sekutunya) telah mempertontonkan kepada dunia, hal-hal yang bertolak belakang. Serangan terhadap penduduk sipil tak bersalah, perempuan, anak-anak, bahkan bayi, mereka lakukan dengan tanpa cinta, kasih, dan damai. Sebuah kebohongan besar yang nyata.
Retno menyebutkan bahwa negara-negara dari Global South selama ini banyak mendengar kuliah mengenai penghormatan HAM, mengenai pentingnya menghormati hukum internasional, dan International Humanitarian Law.
Retno menanyakan apakah semua kuliah itu dan nilai-nilai yang ada di dalamnya, serta standarnya, juga berlaku untuk masalah Palestina? Tampaknya omong kosong.
"Saya menyampaikan bahwa ini saatnya nilai-nilai yang sering diucapkan oleh negara-negara Barat, mengenai penghormatan terhadap HAM dan hukum internasional, juga diberlakukan untuk Palestina. Indonesia mengharapkan Inggris untuk berpihak pada perjuangan keadilan dan kemanusiaan," ujarnya.
No comments:
Post a Comment